Ibu
08 November 2009
Kata ibu begitu indah bagi para perindu ilahi. Kata bertuah bagi mereka yang memiliki hati. Ibu adalah sosok manusia kuat nan tangguh. Walau derita dan maut datang merapat, tak pernah ibu mau menggugat.
Selama sembilan bulan ibu tampil sebagai penjaga yang paling perkasa. Makan tak enak tidurpun tak bisa nyenyak mengandung sang buah hati yang sedang dinanti. Oh ibu sungguh pantaslah jika di kakimu ada surga, di hatimu ada cahaya dan dalam setiap desah nafasmu yang kudengar hanyalah cinta.
Ketika Allah menyebut dirinya Ar rahim, maka hanya ibu yang memperoleh nama itu. Seakan akan siapa saja manusia yang menghinakan wanita sesungguhnya ia telah melukai Allah Ar rahim. Siapa saja anak yang menggoreskan luka di hati ibunya walau hanya berkata ‘ah’ niscaya pintu pintu neraka bergetar haus rindu untuk melahapnya.
Suatu ketika seorang pemuda yang bernama Thalhah As sulami datang menghadap Rasulullah saw dan berkata : “Ya Rosulullah sesungguhnya aku ingin sekali ikut berjihad di jalan Allah.” Rosul saw bertanya, “Apakah ibumu masih hidup?” jawab pemuda itu “Ya, beliau masih hidup” Kemudian Rosulullah bersabda “Bersimpuhlah kamu di kakinya, karena di sana tempat surga berada.”
Ketika seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang siapakah orang yang paling berhak di muliakan dan di layani, Rosululloh menjawabnya “ibumu….ibumu….ibumu “ tiga kali. Bersimpuhlah di kaki kedua orang tuamu, tatap mata hatinya dan bisikkan dendang harapan merajut restu. Ingatlah jangankan ucapannya, getaran hatinya saja adalah doa.
Ketika berada di hadapan orang tuamu jadilah “penghibur sejati” karena qalbu keduanya bisa menjadikan anak anaknya ahli surga atau ahli neraka, hidup menjulang atau hidup jadi pecundang. Dengarkanlah betapa Allah telah berfirman : “Dan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".( Al isro 23-24)
Seandainya kita berjalan kaki sambil menggendong ibu kita kemudian mendaki dari lembah paling dalam menuju puncak gunung menjulang, sungguh takkan pernah akan mampu mengembalikan darah dan air susu ibu yang telah tumpah. Maka dengan rasa haru ukirlah di hati kita sebuah kata yang paling indah…..”ibu”.
Maka berbahagialah bila orang tua kita memanggil atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu, karena sesungguhnya mereka sedang membuka pintu pintu kebahagiaan dan keberkahan ilahi yang akan di kucurkan dari arah yang tidak terduga. Sayangi dan hormati keduanya apalagi jika keduanya telah berusia lanjut.
Ingatlah, kita tak akan pernah bisa membalas segala kebaikan ibu bapak kita meskipun kita membayarnya dengan seluruh harta kekayaan yang kita miliki. Benar merugilah para anak yang hidup bersama orang tuanya di saat kedua orang tua mereka sudah tua renta namun ia tidak bisa meraih surga, karena tidak bisa berbakti kepada keduanya.”HR.Muslim)
(di ambil dari kolom hikmah republika oleh KH Toto Tasmara dengan penambahan di sana sini)
Selama sembilan bulan ibu tampil sebagai penjaga yang paling perkasa. Makan tak enak tidurpun tak bisa nyenyak mengandung sang buah hati yang sedang dinanti. Oh ibu sungguh pantaslah jika di kakimu ada surga, di hatimu ada cahaya dan dalam setiap desah nafasmu yang kudengar hanyalah cinta.
Ketika Allah menyebut dirinya Ar rahim, maka hanya ibu yang memperoleh nama itu. Seakan akan siapa saja manusia yang menghinakan wanita sesungguhnya ia telah melukai Allah Ar rahim. Siapa saja anak yang menggoreskan luka di hati ibunya walau hanya berkata ‘ah’ niscaya pintu pintu neraka bergetar haus rindu untuk melahapnya.
Suatu ketika seorang pemuda yang bernama Thalhah As sulami datang menghadap Rasulullah saw dan berkata : “Ya Rosulullah sesungguhnya aku ingin sekali ikut berjihad di jalan Allah.” Rosul saw bertanya, “Apakah ibumu masih hidup?” jawab pemuda itu “Ya, beliau masih hidup” Kemudian Rosulullah bersabda “Bersimpuhlah kamu di kakinya, karena di sana tempat surga berada.”
Ketika seseorang bertanya kepada Rosululloh tentang siapakah orang yang paling berhak di muliakan dan di layani, Rosululloh menjawabnya “ibumu….ibumu….ibumu “ tiga kali. Bersimpuhlah di kaki kedua orang tuamu, tatap mata hatinya dan bisikkan dendang harapan merajut restu. Ingatlah jangankan ucapannya, getaran hatinya saja adalah doa.
Ketika berada di hadapan orang tuamu jadilah “penghibur sejati” karena qalbu keduanya bisa menjadikan anak anaknya ahli surga atau ahli neraka, hidup menjulang atau hidup jadi pecundang. Dengarkanlah betapa Allah telah berfirman : “Dan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".( Al isro 23-24)
Seandainya kita berjalan kaki sambil menggendong ibu kita kemudian mendaki dari lembah paling dalam menuju puncak gunung menjulang, sungguh takkan pernah akan mampu mengembalikan darah dan air susu ibu yang telah tumpah. Maka dengan rasa haru ukirlah di hati kita sebuah kata yang paling indah…..”ibu”.
Maka berbahagialah bila orang tua kita memanggil atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu, karena sesungguhnya mereka sedang membuka pintu pintu kebahagiaan dan keberkahan ilahi yang akan di kucurkan dari arah yang tidak terduga. Sayangi dan hormati keduanya apalagi jika keduanya telah berusia lanjut.
Ingatlah, kita tak akan pernah bisa membalas segala kebaikan ibu bapak kita meskipun kita membayarnya dengan seluruh harta kekayaan yang kita miliki. Benar merugilah para anak yang hidup bersama orang tuanya di saat kedua orang tua mereka sudah tua renta namun ia tidak bisa meraih surga, karena tidak bisa berbakti kepada keduanya.”HR.Muslim)
(di ambil dari kolom hikmah republika oleh KH Toto Tasmara dengan penambahan di sana sini)
4 komentar:
Subhanallah..senakal apa pun anak nya..sang ibu tetap akan memafkan nya..meskipun kepahitan yang di rasakan sang ibu u/ mendidik n membesarkan sang anak nya,,dia tak pernah keliatan jemu di depan anak nya,,
Ya Allah ampunilah segal dosa kami,serta ampunilah dosa kedua orang tua kami..kasihanilah mereka n sayangilah mereka,,sebagaimana mereka telah menyayangi kami di waktu kami kecil,,,
Postingan hebat mas..bravo
kasihanilah ibu kami ya Allah yang telah melahirkan kami..bahagia kan dia di dunia dan di akherat kelak..
buat sahabat Haniseh, thank ya komennya. Semoga kita semua jadi anak yang berbakti buat kedua orang tua kita, amin.
kasihanilah ibu kami ya Allah yang telah melahirkan kami..bahagia kan dia di dunia dan di akherat kelak..
Posting Komentar
mangga...,silahkan di isi... thank's ya atas kunjungannya.