si moni

catatan diary anakku yang kedua : Amilia Nur Izzati

Ini kisah tentang rasa kehilangan yang sangat dalam......

Kisah tentang sesuatu yang telah tiada.....

Sedih rasanya memang, kalau kita kehilangan sesuatu yang sudah sekian lama hidup bersama, berdampingan dan bahkan sudah di anggap sebagai bagian dari anggota keluarga kita.

Betapa tidak….sesuatu yang setiap hari kita temui, kita lihat gerak geriknya dan kita bisa menemuinya setiap saat, tiba tiba hilang, kita tidak bisa melihatnya lagi, kita tidak bisa lagi mengamati gerak geriknya dan tidak bisa lagi bercanda dan bercengkrama atau bermain main lagi dengannya.
Ya...…merasa sangat kehilangan pastinya.

Bisa jadi kita merasa sangat kehilangan, karena sesuatu yang hilang itu adalah sesuatu yang sangat berarti, sesuatu yang sangat kita cintai, sesuatu yang sangat kita hormati atau bahkan sesuatu yang sangat kita butuhkan keberadaannya di tengah tengah kita dan kita sudah mengorbankan banyak waktu, tenaga dan juga pikiran untuk mengurusnya.

Tapi bisa jadi pula kita merasa sangat kehilangan , karena sesuatu yang hilang itu adalah sesuatu yang selama ini kita acuhkan, tidak kita hiraukan keberadaannya atau bahkan kita tidak berusaha secara sungguh sungguh untuk mengurusnya atau merawatnya……..dan kita baru tersadar…kita baru menyadarinya, baru merasakan arti keberadaanya setelah semuanya tiada…..setelah semuanya hilang……….dan akhirnya kitapun menyesal di buatnya.
Penyesalan yang tiada berguna lagi…….tentunya. (sobat bisa baca postingan saya sebelumnya di sini)

Dan inilah kisahnya, sepenggal kisah anak kami yang merasakan kehilangan sesuatu yang sangat di sayanginya………

******************

Belum terlalu lama memang…..si moni hidup bersama kami, menjadi anggota keluarga kami, tapi si moni telah membuat salah satu anggota keluarga kami, anak kami yang nomer 2 ceria, si moni ibarat pelengkap dalam hidupnya, si moni adalah teman tuk berbagi suka dan juga duka….meski si moni tidak bisa berucap dan berbicara seperti kami, tapi si moni sepertinya mengerti dan juga paham apa yang anak kami ucapkan dan apa yang anak kami inginkan.

Kamipun ikut ceria ketika anak kami riang gembira ketika pertama kali menerima si moni sebagai anggota keluarga kami. Itulah yang terjadi selama berbulan bulan lamanya dan si moni menjadi sahabat baik dan teman bermain sehari hari anak kami itu. Sepulang sekolah anak kami biasanya langsung menemuinya, menuju tempat si moni dan bercengkrama sambil memberi makan kepadanya.

Namun semuanya harus berakhir…..
Beberapa hari terakhir ini si moni tampak murung, di kasih makanpun tak pernah mau tidak seperti biasanya yang rakus dan lahap dan ini membuat seluruh anggota keluarga kami bertanya tanya dan khawatir. Apa yang terjadi denganmu moni? Apalagi sahabat setiamu, anak kami yang nomer 2 ikut ikutan murung di buatnya.

Ternyata si moni sedang sakit. Ada bekas luka di belakang tubuh mungilnya. Ada bekas luka yang membuat si moni infeksi. Entah kenapa dan dari mana penyebab luka tubuhnya itu. Dan kamipun tak tahu harus berbuat apa, hanya mengobati si moni alakadarnya saja.

Hingga pada akhirnya…….

Di senin pagi itu
Tak terdengar lagi kebiasaan si moni yang suka menggerak gerakkan pintu dan menendang nendangnya hingga menimbulkan bunyi yang khas, yang membuat kami sekeluarga bangun dari tidur pulas kami dan membukakan tempat si moni dan memberinya makan pagi. Tak ada lagi suara khas disetiap pagi yang sudah menjadi kebiasaan si moni di senin pagi itu. Apa yang terjadi denganmu moni?

Hingga kutengok si moni di tempatnya pagi itu dan engkau …….telah terbujur kaku moni. Ternyata si moni telah meninggal ..…..meninggalkan teman dan sahabat setianya, anak kami yang nomer 2. Engkau membuat keluarga kami bersedih, terlebih teman setiamu sangat terharu dan menangis di buatnya.

Kuantar si moni ke tempat istirahatnya yang terakhir di kebun sebelah rumah kami dengan di iringi sahabat setianya. Semoga engkau tenang moni dan maafkan kami semua jika selama ini kami tidak bisa merawatmu dengan baik.

*****************

Tahukah sahabat siapakah si moni itu?
Ia adalah seekor kelinci yang lucu yang berwarna putih bersih peliharaan anak kami yang yang bernama Amilia nur Izzati. Teman mainnya dan binatang kesayangannya. Si moni ini di pelihara dari sejak kecil hingga tumbuh besar dan jadi dewasa. Satu hal yang yang selalu kami ingat adalah kebiasaannya setiap pagi yang suka menggerak gerakkan dan menendang nendang pintu kandangnya pertanda si moni ini ingin di bukakan pintunya dan ingin di kasih makan kangkung kesukaannya. Dengan suara khas pintu yang di tendang tendang ini di setiap paginya seakan akan ia ingin membangunkan kami semua bahwa pagi telah tiba dan bangunlah dari tidur nyenyak, begitu kira kira.

Si moni ini adalah kelinci yang kedua peliharaan anak kami, karena sebelumnya pernah pula memelihara kelinci yang di kasih nama si awan karena warnanya yang putih mirip awan katanya sehingga anak kami menamainya si awan. Si awan ini usianya tidak terlalu lama dan sepertinya tidak begitu berkesan di hati anak saya. Ia mati setelah sebelumnya karena saking sayangnya si awan ini di mandikan oleh anak saya, badannya di gosok pake sabun dan juga shampoo, dan esoknya si awan ini mati.

Sekian lama setelah si awan mati, kami membelikan kembali kelinci yang kedua untuk anak kami yang di beri nama si moni. Dengan si moni inilah anak kami begitu berkesan mungkin karena usianya juga sudah mulai bertambah dan ia mulai mengerti…..dan begitu si moni mati seperti si awan yang pertama, anak kami sangat merasakan kehilangannya karena si moni adalah binatang kesayangannya.

Betapa tidak, sore harinya setelah pulang sekolah anak kami dengan di antar temannya tetangga sebelah rumah pergi ke kebun tempat si moni di kubur. Di sana ia menaburkan bunga di atas kuburan si moni dan mendoakannya. Betapa terharunya hati kami mendengar penuturannya…….bahwa ia dan temannya telah mengunjungi kubur si moni dan menaburkan bunga di atas kuburannya dan mendoakannya. Ternyata anak kami telah dewasa pola pikirnya meski usianya masih belia baru kelas dua SD.

Dan lebih terharu lagi, Ibunya menemukan sebuah catatan di buku file atau diary yang berisi ungkapan hati dan kesedihan atas meninggalnya si moni tersebut . Inilah catatan di file atau buku diary tersebut seperti di awal postingan ini.
Ini dia catatan diary nya :

 

Begitulah ceritanya sahabat....cerita tentang anak kami yang kedua.

artikel terkait……