fatamorgana
10 April 2010
Jadi ingat makelar kasus pajak ( makelar kasus = markus atau maksus ya…) yang dilakukan oleh oknum petugas pajak yang berhasil mengumpulkan uang senilai Rp 28 milyar selama bertugas di direktorat jenderal pajak. Wow……bagi sebagian orang atau segelintir orang di negeri ini ternyata sangat mudah dan sungguh gampang mengumpulkan uang bermilyar milyar rupiah jumlahnya. Namun bagi sebagian yang lain atau sebagian besar rakyat negeri ini, jumlah uang milyaran adalah mimpi bahkan mungkin tak pernah terfikir bahkan dalam mimpi sekalipun.
Tapi percayalah……bukan seberapa besar uang yang kita miliki atau jumlah total harta kekayaan yang membuat kita bahagia (sedikit menghibur diri he…he…) meski bisa jadi bagi orang miskin, uang adalah ukuran kebahagiaan tapi bagi orang yang sudah kaya raya, kebahagiaan mungkin bukan lagi uang yang jadi ukurannya….lalu apa?) yang membuat kita bahagia adalah ketenangan hati dalam menjalani hidup dan menerima apapun yang sudah menjadi taqdir dalam kehidupan di dunia ini.
Uang berlimpah tapi hati tidak tenang….apa gunanya? Apalagi uang yang di kumpulkannya itu berasal dari harta yang tidak halal perolehannya. Ingatlah….uang dan harta berlimpah adalah ujian. Betapa banyak orang yang bisa sukses dan berhasil melewati ujian ketika di timpa kesusahan dan kemiskinan, tapi ketika di uji dengan kesuksesan dan harta berlimpah…sebagian besar gagal melewatinya dan terpuruk dalam kemaksiatan, berhura hura menghambur hamburkan uang, main perempuan, judi dan sebagainya…..
Lalu…apa kita tidak boleh jadi orang kaya? Saya fikir harus!! Asal harta yang kita dapatkan diperoleh dengan cara yang halal dan di pergunakan untuk kemaslahatan umat dan membantu banyak orang dengan harta yang kita miliki itu.
Kembali ke makelar kasus di atas…..mereka yang mengambil yang bukan menjadi haknya, percayalah…..setiap tetes keringat orang yang di dzolimi itu akan menuntut balas dan akan menenggelamkan orang tersebut dengan keringatnya itu kelak di kemudian hari.
*****************
Entah nyambung atau tidak, ada lagu yang mungkin bisa jadi latar dari semua uraian di atas. Sebuah lagu lama dari Doel Sumbang yang berjudul fatamorgana. Yu…kita dengarkan……….
Tapi percayalah……bukan seberapa besar uang yang kita miliki atau jumlah total harta kekayaan yang membuat kita bahagia (sedikit menghibur diri he…he…) meski bisa jadi bagi orang miskin, uang adalah ukuran kebahagiaan tapi bagi orang yang sudah kaya raya, kebahagiaan mungkin bukan lagi uang yang jadi ukurannya….lalu apa?) yang membuat kita bahagia adalah ketenangan hati dalam menjalani hidup dan menerima apapun yang sudah menjadi taqdir dalam kehidupan di dunia ini.
Uang berlimpah tapi hati tidak tenang….apa gunanya? Apalagi uang yang di kumpulkannya itu berasal dari harta yang tidak halal perolehannya. Ingatlah….uang dan harta berlimpah adalah ujian. Betapa banyak orang yang bisa sukses dan berhasil melewati ujian ketika di timpa kesusahan dan kemiskinan, tapi ketika di uji dengan kesuksesan dan harta berlimpah…sebagian besar gagal melewatinya dan terpuruk dalam kemaksiatan, berhura hura menghambur hamburkan uang, main perempuan, judi dan sebagainya…..
Lalu…apa kita tidak boleh jadi orang kaya? Saya fikir harus!! Asal harta yang kita dapatkan diperoleh dengan cara yang halal dan di pergunakan untuk kemaslahatan umat dan membantu banyak orang dengan harta yang kita miliki itu.
Kembali ke makelar kasus di atas…..mereka yang mengambil yang bukan menjadi haknya, percayalah…..setiap tetes keringat orang yang di dzolimi itu akan menuntut balas dan akan menenggelamkan orang tersebut dengan keringatnya itu kelak di kemudian hari.
Entah nyambung atau tidak, ada lagu yang mungkin bisa jadi latar dari semua uraian di atas. Sebuah lagu lama dari Doel Sumbang yang berjudul fatamorgana. Yu…kita dengarkan……….
fatamorgana
by: Doel Sumbang
ribuan galon air mata orang kering
jadi hujan deras yang mengguyur dinding
gedung tinggi yang menjilat langit
punya orang basah
ribuan galon air mata orang kering
menyirami taman indah rumah megah
mencuci bersih mobil mobil mewah
punya orang basah
telah lama si kecil pasrah
nyaris memutuskan menyerah
semua permata di jagat raya
tak satupun di milikinya
hanya fatamorgana….
punya hak hak sebagai manusia
hanya fatamorgana….hidup layak sebagai manusia
hanya fatamorgana….bila di anggap masih manusia
hanya fatamorgana…
miskin adalah satu satunya suku kata
yang masih terbaca di dalam kamus hidupnya
jangankan kaya dalam dunia nyata
dalam mimpipun belum
hanya fatamorgana… air laut air matanya
hanya fatamorgana… air danau air matanya
hanya fatamorgana… air sungai air matanya
hanya fatamorgana
hanya air mata
miskin adalah satu satunya suku kata
yang masih terbaca di dalam kamus hidupnya
jangankan kaya dalam dunia nyata
dalam mimpipun belum
hanya fatamorgana….
punya hak hak sebagai manusia
hanya fatamorgana….hidup layak sebagai manusia
hanya fatamorgana….bila di anggap masih manusia
hanya fatamorgana…
hanya air mata
hanya fatamorgana…air laut air matanya
hanya fatamorgana… air danau air matanya
hanya fatamorgana… air sungai air matanya
hanya fatamorgana
hanya air mata
28 komentar:
Pertamax heula ah bisi kubatur
Benar sobat. Yang mengambil bukan haknya akan mendapat balasan. Jangankan di akhirat, di dunia saja sudah dikejar rasa takut: takut ketahuan, takut masuk penjara, takut dikeroyok rakyat dll.
Mudah-mudahan org2 spt Gayus ini dpt segera bertobat, mengakui kesalahannya dan mengembalikan uang negara berikut bunganya yg sdh bertahun-tahun
Onya kang, tos diaos komentar kamari di postingan sateuacan ieu?
Kekayaan itu batasnya apa ya ??????
Setuju banget Kang, bahagia itu kalau kita pandai bersyukur...
Saya juga ingin jadi orang 'kaya' supaya bisa berbagi lebih banyak kepada orang lain... bisa kaya ilmu, kaya hati, kaya pengalaman, dll
Ahh emang orang2 yang melakukan perbuatan keji tersebut, pasti di akherat akan mendapat balasannya.. Dunia Ini hanyalah Fatamorgana yang tak Kekal dan Penuh dengan Kebohongan...!
saya cari nih lagunya pak doel sumbang :)
Semoga gayus-gayus yg lain terbongkar!
setuju pisan euy koment2 di luhur,,,^0^
kaya hati
kaya lah dengan usaha dan keringat sendiri
bukan dengan ngembat duit rakyat
damai di hati
damai di bumi
semoga aja, dgn adanya kejadian gayus ini, kedepannya negara ini bisa lebih maju dan bersih dr korup + si + tor
setuju banget mas, segalanya pakai uang- tp uang bukanlah segala-galanya. recehan ane masih dikit mas, lagi jarang o.l c :D
perlu adanya keberanian dan ketegasan seorang pemimpin...
artikel yg menarik,,sy jg dah posting soal yg ginian,,
met malam dan salam hangat,
Tulisan ini menjadi pengingat.
kunjungan jam 2 pagi...salam hangat dari gubuk blekenyek
Setuju.. ketengan hati itu yang paling utama :)
Nice..
Dah lama nggak dengerin lagunya Doel.
Sip.. postingannya keren..
Buat apa banyak materi kalau hati nggak tenang...
yup...
datang mengunjungi sahabat ku...semoga sehat slalu...amin..
Yupz..... ane juga setuju. ketenangan hati paling penting. dan yang pasti itu g bisa dibeli dengan UANG.....
Nice Post.........
mantap dan saya setuju..ketenangan jauh lebih baik ketimbang harta banyak tetapi hati tidak pernah tenang
biar sedikit tetap hati selalu tenang dan tidur nyenyak..biarpun harta banyak dan tidur dijaga sama satpam hati selalu resah dan gelisah, hehehee
@ all : thank's ya buat apresiasinya.....
Memang jadi fatamorgana ini kasus pajak.semoga kedepan akan lebih baik
mudah2an oknum yang korup dan makan uang rakyat baca post ini dan terketuk hatinya >_<
Met Hari Kartini !
banyak yang terlena dan tergoda materi..semoga dengan terbongkarnya kasus ini akan menyadarkan oknum yang lainya.
kebusukan akan tetap terbongkar...
keep sharing...jangan lupa komen back yah....
Utak Atik HPmu
sebanyak-banyak nya uang yang kita peroleh dan itu haram hati gak bakalan tenang
saya setuja dengan anda
uang bukan segalanya..., makasih sob sentilannya...
mudah2an oknum yang korup dan makan uang rakyat baca post ini dan terketuk hatinya >_<
Posting Komentar
mangga...,silahkan di isi... thank's ya atas kunjungannya.